Wilayah Kherson yang saat ini dikuasai Rusia terus mendapatkan serangan dari militer Ukraina. Hal ini terus dilakukan Kyiv tatkala Moskow berencana untuk membuat referendum di wilayah Ukraina itu.
Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobyeva, mengatakan Ukraina terus melakukan serangan dan pengeboman di wilayah itu. Hal ini pun menunda referendum yang hendak dilaksanakan oleh Moskow.
“Ukraina terus melancarkan serangan ini dengan bantuan instruktur Amerika. Referendum juga telah ditunda,” ucapnya dalam konferensi pers, Rabu (7/9/2022).
Walau begitu, Lyudmila mengatakan cepat atau lambat wilayah itu akan kembali dalam kendali Rusia. Hal ini berdasarkan penegasan yang diutarakan oleh aparat dan otoritas berwenang Rusia yang mengendalikan wilayah itu.
Ukraina sebelumnya mengklaim bahwa serangan di wilayah Kherson mulai berhasil memukul mundur pasukan Rusia di empat desa di sekitar kota itu. Perebutan ini dilakukan melalui operasi darat.
Kyiv menyebut keberhasilan ini didapatkan dari serangan yang ditujukan untuk menghantam jalur pasokan Rusia, pos komando, gudang peralatan dan amunisi, serta pangkalan udara yang berisi artileri roket presisi tinggi hingga drone.
Hal ini pun sempat memunculkan pemberitaan bahwa serangan yang diperintahkan Presiden Vladimir Putin ke negara tetangganya itu mulai goyah. Kepemimpinan Putin bahkan disebut sudah mulai rapuh dan mulai ada pihak-pihak internal Rusia yang ingin menjatuhkannya.
Putin mendeklarasikan serangan ke Ukraina pada 24 Februari lalu. Ia menyebut serangan ini bertujuan untuk melindungi masyarakat etnis Rusia di negara itu dari kaum ultra-nasionalis sekaligus menghentikan niat Kyiv untuk bergabung pada aliansi militer NATO.