Rusia Siap-Siap KO, AS Cs Punya ‘Senjata’ Baru Hajar Putin

Rusia Siap-Siap KO, AS Cs Punya 'Senjata' Baru Hajar Putin

Amerika Serikat (AS) dan sekutunya dalam aliansi G7 mengambil manuver baru untuk menetapkan batas harga ekspor minyak Rusia. Aliansi itu yakin langkah ini dapat menekan harga minyak dan menekan ekonomi Moskow.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan pihaknya optimis bahwa kesepakatan ini akan tercapai di antara negara G7. Diketahui, aliansi G7 yang berisi negara-negara industrialis dunia itu mengambil sikap untuk mengecam serangan Rusia ke Ukraina.

“Saya sangat optimis tentang kemajuan substansial yang telah dibuat oleh tim kami dan seluruh G7 untuk membuat batasan harga menjadi kenyataan,” kata Yellen, Rabu waktu setempat dikutip AFP, Kamis (1/9/2022).

Yellen pun juga sudah bertemu Menteri Keuangan Inggris Nadhim Zahawi. Ia mengatakan London telah menjadi sekutu kunci dalam penerapan pembatasan harga minyak Rusia ini.

Para pemimpin G7 sepakat pada akhir Juni untuk bekerja menuju penerapan batas atas penjualan minyak mentah Rusia. Ini untuk menekan pendapatan Moskow sekaligus menurunkan harga minyak dunia.

Seorang pejabat G7 akhir bulan lalu menjelaskan bahwa harga maksimum akan tetap di atas biaya produksi. Sehingga tidak masuk akal secara ekonomi bagi Moskow untuk menolak minyak ke negara-negara pengimpor.

“Kami tahu bahwa ada banyak ruang antara harga produksi, dan apa yang dibuat Rusia hari ini,” kata pejabat itu kepada wartawan.

Rusia Siap-Siap KO, AS Cs Punya 'Senjata' Baru Hajar Putin

“Tujuannya adalah untuk menciptakan insentif ekonomi bagi Rusia untuk terus memproduksi minyak, tetapi pada saat yang sama menolak mereka mendapat kelebihan pendapatan.”

Pejabat itu mengakui bahwa rencana tersebut harus diselesaikan pada 5 Desember mendatang. Ini ketika larangan Eropa akan berlaku pada perusahaan asuransi dan reasuransi yang mencakup transportasi minyak Rusia.

“Washington sedang mencari pengecualian dari larangan asuransi untuk setiap minyak yang dijual di bawah batas harga,” tambah laporan AFP itu.

Meski begitu, G7 masih menghadapi tantangan untuk membuat sebanyak mungkin negara menyetujui pembatasan tersebut. Masalah ini diharapkan menjadi topik utama diskusi para pemimpin pada KTT G20 di Bali pada 15 dan 16 November mendatang.

Tinggalkan Balasan