Pasukan Rusia dilaporkan kembali mengalami kemunduran. Setelah sebelumnya di Lyman, kali ini pasukan yang dikirimkan Presiden Vladimir Putin itu harus minggir dari wilayah sekitar sungai Dnipro.
Dikutip Reuters, sumber-sumber Rusia mengakui bahwa serangan tank Ukraina telah membuat Kyiv puluhan kilometer di sepanjang tepi barat sungai. Ini akhirnya membawa Ukraina merebut kembali sejumlah desa di sepanjang jalur itu.
Serangan ini juga dianggap sebagai terobosan. Pasalnya, wilayah yang berhasil direbut itu dekat dengan Kherson, yang telah mengadakan referendum untuk ikut bergabung dengan Moskow.
“Informasinya tegang, anggap saja begitu, karena, ya memang ada terobosan,” ujar pemimpin yang ditempatkan Rusia di wilayah itu, Vladimir Saldo, Senin (3/10/2022).
“Ada pemukiman bernama Dudchany, tepat di sepanjang Sungai Dnipro, dan di sana, di wilayah itu, ada terobosan. Ada pemukiman yang diduduki pasukan Ukraina,” jelasnya.
Seorang penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina, Anton Gerashchenko, memosting foto tentara Ukraina berpose dengan bendera mereka mengalungkan patung emas malaikat. Ia membeberkan bahwa desa itu merupakan desa Mikhailivka, sekitar 20 km di luar front sebelumnya.
“Pada hari-hari terakhir, kami telah melihat foto pertama Osokorivka… kami telah melihat pasukan kami di dekat pintu masuk ke Mykhailivka, kami telah melihat pasukan kami di Khreschenivka, di sebelah monumen,” kata seorang anggota dewan regional Kherson, Serhiy Khlan.
“Secara resmi, belum ada informasi seperti itu, tetapi halaman media sosial (Rusia) yang panik … benar-benar mengkonfirmasi foto-foto ini,” jelasnya.
Rusia sendiri sebelumnya mengadakan referendum di wilayah Kherson, Zaporizhzhia, Donetsk, dan Luhansk. Ini merupakan langkah Moskow untuk mengambil alih seutuhnya wilayah yang sudah dikuasainya sejak mulai menyerang Ukraina pada Februari lalu.
Meski referendum ini dimenangkan Rusia, sejumlah negara-negara dunia menolaknya. Amerika Serikat (AS) mengatakan referendum itu ilegal.